Kalau berbicara tentang tahun baru Hijriah maka kita harus mengerti dulu pengertian Hijriah. Hijriah adalah : perpindahan yaitu perpindahan Rasulallah SAW atas perintah Allah dari Makkah ke Madinah.
Peristiwa Hijriah Rasul itu terjadi pada tahun 13 dari tahun Kenabian ( Nubuwwah ) pada hari senin 08 Rabi'ul Awwal ketika itu Rasulallah Saw berusia 53 Tahun. Sebelum Rasullah berhijrah ia telah menyuruh para sahabatnya untuk pergi Hijrah lebih dahulu karna Rasulallah masih menunggu perintah hijrah dari Allah untuk dirinya sendiri. Rasulallah SAW bersabda kepada kaum muslimin pada saat itu untuk lebih awal berhijrah :
Tahun Baru 1433 H
إن ألله عز وجل جعل لكم إخوانا ودارا تأمنون بها
Artinya : sesungguhnya Allah telah menjadikan kalian bersaudara dan memberikan kalian tempat tinggal yang aman
Rasulallah SAW sampai ke madinah pada hari Senin tanggal, 12 Rabi'ul Awwal . kalau kita menghitung perjalanan yang di mulai tanggal, 8 Rabi'ul Awwal dan sampai Madinah pada tanggal, 12 Rabi'ul Awwal maka Perjalanan Hijrah Rasulallah SAW itu hanya 5 Hari.
Peristiwa hijrah yang telah terjadi sekitar 1433 Tahun lalu dijadikan sebagai Awal Tahun Islam pada zaman Umar Bin Khattab setelah mengadakan Musyawarah dengan para sahabat rasulillah. Sehingga dengan penetapan ini maka lebih jelaslah kalender Islam
Manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari waktu, yang satuan terkecilnya adalah Detik, Menit, Jam, Hari, Minggu, Bulan dan Tahun. 60 detik berputar menjadi 1 menit, 60 Menit jadi 1 Jam, 24 Jam jadi 1 hari, 30/31 Hari jadi 1 Bulan, 12 Bulan jadi 1 Tahun.
sekitar 365/6 hari sudah kita meninggalkan tahun 1432 H. selama itu apa yang telah kita lakukan dalam mengisi waktu demi waktu tersebut apakah kita sudah menggunakannya dengan sebaik-baiknya atau sebaliknya sehingga kita menjadi orang yang merugi sepanjang masa.
Allah berfirman :
والعصر # إن الإنسان لفي خسر # إلا الذين أمنوا وعملواالصالحات وتواصوابالحق وتواصوا بالصبر
Artinya :
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Ayat diatas menunjukkan 4 resep untuk terhindar dari kerugian yang berkepanjangan :
1. Beriman kepada Allah
2. Beramal Saleh
3. Saling mewasiati pada mentaati kebenaran
4. Saling mewasiati pada kesabaran
Maka beriman kepada Allah dan rukun iman yang lainnya akan menimbulkan sikap merasa selalu diawasi oleh Allah sehingga tidak ada celah dan kesempatan untuk berbuat durhaka karena semuanya tidak luput dari pengetahuan Allah.
Allah berfirman :
وهو معكم أين ما كنتم والله بما تعملون بصير
dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
Maka dimanapun kita berada kita akan selalu bertaqwa kepada Allah yaitu beramal saleh, dan amal yang salah pernah kita lakukan kita imbangi dan tutup dengan amal saleh lainnya. Rasulallah bersabda : dari Abu zar dan Mu'az bin jabal:
إتق الله حيثما كنت واتبع السيئة الحسنة تمحها وخالق الناس بخلق حسن
Artinya : Bertaqwalah kepada Allah dimanapun kamu berada dan iringilah perbuatan yang jelek dengan kebaikan maka ia dapat menghapusnya dan berakhlaqlah kepada orang lain dengan akhlaq yang baik ( HR. Tirmizi )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar