Selasa, 09 Mei 2017

Hukum Ayah bunda Nabi Muhammad apakah di sorga atau di neraka

Hukum Ayah bunda
Nabi Muhammad apakah di sorga atau di neraka
Usul 8/B:15
Ada suatu masalah didalam buku so’al jawab jilid II ( dua ) karangan . A. Hassan, Halaman 706 ber bagai masalah agama ,pokok masalahnya mengenai Ayahanda dan Bunda Nabi Muhammad SAW. Mati didalam keadaan Syirik berdasarkan dengan hadits-hadits dibawah ini :
1. قال أنس بن ثابت أن رجلا قال : يارسول الله أين أبي ؟ قال في النار فلما قفا الرجل دعاه فقال : إن أبي وأباك في النار ( حديث صحيح رواية مسلم )

2. أني سئلت ربي عز وجل في الإستغفار لأمي فلم يأذن لي فدمعت عيناي رحمة لها من النار ( حديث رواية أحمد )

3. قال أبن مسعود قال النبي صلى الله عليه وسلم لبنتي مليكة : إمي مع أمكما ( يعني في النار ) حديث صحيح رواية أحمد


Adapun ayat Al-Qur’an yang berbunyi sebagai berikut :
وما كنا معذبين حتى نبعث رسولا

Adalah maksud ini ialah orang yang tiada sampai Da’wah rasul yang tiada disiksa, Adapun Ayah bunda Nabi Muhammad SAW tidak mungkin sampai tidak menerima Da’wah nabi rasul yang dahulu-dahulu karena kita dapat pengertian dari hadits-hadits yang tersebut diatas. Kemudian Ulama’  mengemukakan tiga buah hadits untuk membantah pendapat tersebut diatas, hadits yang membantah pendapat tersebut sebagai berikut :
1. قال علي رضي الله عنه قال رسول الله عليه وسلم : هبط جبريل علي فقال إن الله تعالى يقرأ السلام ويقول : إني حرمت النار على صلب أنزلك وبطن حملك وحجر كفلك , أما الصلب فعبد الله و أما البطن فأمنة بنت وهب وأما الحجر فعبد المطلب وفاطمة بنت أسد.
2. قالت عائشة رضي الله عنها أن النبي صلى الله عليه وسلم : نزل إلى الحجون كثيبا حزينا فأقام به ماشاء ربه عز وجل ثم رجعت مسرورا, قال : سألت ربي أن يحي لي أمي فأحيالي أمي فأمنت بي ثم ردها.
3. . قال ابن عباس رضي الله عنه قال النبي صلى الله عليه وسلم : شفعت في هولاء النفر في أبي وعمي أبي طالب و أخي من الرضاعة ( ابن السعدية ) ليكونوا من بعد البعث هباء

Tetapi tiga hadits yang dikemukakan oleh Ulama’ untuk membantah pendapat A.hassan tersebut di atas. Maka A.Hassan menjawab Ulama-Ulama’ yang membantahnya dengan Alasan A. Hassan bahwa hadits-hadits yang dikemukakan oleh Ulama’-Ulama’ ini banyak sebagian Rawi-rawinya yang tidak disebutkan,
Jadi A. Hassan tetap berpendapat bahwa Ayahhanda Bunda Rasulallah SAW adalah Syirik, maka mohon penjelasan, manakah pendapat yang benar terhadap kedua ayah bunda Rasulallah ?

Jawab :
Sebelum menjawab usul tersebut perhatikanlah uraian dibawah ini lebih dahulu, yaitu behwa A. Hassan bangil adalah dia seorang ( Persis ) golongan persatuan islam tidak terkait dengan Mazhab, pahamnya bayank berlainan dengan paham Ulama’-Ulama’ Ahlil Mazhab maka dari itu Guru-guru saya Ulama’-Ulama’ di Makkah Al-Mukarramah melarang para pelajar mengikuti atau mempelajari karangan-karangan A. Hassan tersebut atau lainnya yang sepaham dengan dia agar tidak tertarik dengan ajaran-ajarannya yang berlaianan dengan ajaran dan paham Ulama’ Ahlil Mazhab
Ketehuilah bahwa Guru saya Ttuan Syekh Alli Maliki yang wafat di Thaif pada tahun 1368 H. telah mengarang sebuah risalah mengenai keselamatan Ayah bunda Rasulallah SAW. Dinamakannya :
سعادة الدارين في إثبات سعادة الوالدين
Yang artinya : Kebahagiaan dunia Akhirat ( Untuk memperkuat Qaul ) dengan keselamatan Ayah Bunda Rasulallah .
Risalah tersebut kurang lebih 57 Halaman , sebabnya beliau menagrang risalah tersebut , yaitu pada sekitar tahun 1354H. datang usul dari Indonesia didalam risalah tersebut dijelaskan dengan jawaban yang sangat memuaskan atas kesalamatan Ayah Bunda Rasulallah SAW. Diantaranya :
1. Bahwa Rasulallah SAW kalau ditanya oleh seseorang dan ditakuti orang tersebut meragukan kebenaran agama Islam / kebenaran beliau sebagai Rasulallah SAW selalu dijawab dengan Tauriah ( Istilah dalam Ilmu Balagah ) contohnya : Ada seorang bertanya kapan datang kiamat ? lalau beliau menunjukkan kepada seorang pemuda dihadapannya dan dia bersabda : Tidak sampai terlalu tua umur anak ini , maka datanglah kiamat, Maksudnya tidak sampai terlalu tua anak ini maka datanglah matinya ( Kematiannya adalah kiamatnya ) .
2. kalimat Abu didalam Bahasa Arab sah dipakai dengan Arti Paman agar jangan kecil hati sipenanya itu, karena si penayana itu adalah orang arab badui ( pedalaman ) dengan jawaban pertama ( ia berkata dia di Neraka ) dengan bukti setelah berpaling dan berjalan lalu dipanggilnya ( sesungguhnya bapakku dan bapakmu di neraka ) dan kita yakin bahwa yang dikehendakai dengan bapakku itu adalah pamannya Abu Lahab yang mati Musrik dengan dalil ayat Al-Qur’an bahwa kaliamat Abu di pakai dengan makna Paman yaitu ; ketika Nabi Allah ya’kub AS. Menanyak kepada anaknya, wahai Sekalian anakku apakah yang kalian sembah setelah aku wafat nanti ? mereka berkata : Kami tetap akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan Bapakmu, Ishak dan Isma’il dan Ibrahim ( Yaitu Allah SWT. ) sedangkan Isma’il bukan bapak Ya’kub tetapi adalah pamannya.
3. bahwasanya kedua Ayah bunda Rasulallah SAW. Wafat dalam zaman fatrah ( zaman antara dua rasul ) disini antara Nabi Isma’il dan Nabi Muhammad SAW. Dan siapa yang wafat pada zaman Fatrah tentu dia pasti selamat. Kecuali orang-orang yang dikecualikan seperti hadits yang berbunyi sebagai berikut :

Artinya: Aku melihat Umar bin lahyin ditarik batang hidungnya didalam Api Neraka
Karena dialah yang mulai menyembah dan menagajak orang-orang Makkah menyembah berhala, dia melihat di Negeri Syam orag-orang menyembah berhala , dan dia bertanya : Apa ini dan apa Fa’idahnya ? Lalu dijawab : Inilah Tuhan, apa yang kita kehendaki kita mohon dari padanya, lalu dia membelinya dan membawanya ke makkah serta diajaknya orang-orang Makkah untuk menyembahnya.
4. Bahwabahwa hadits yang ketiga yang dikemukakan oleh A.Hassan itu, yaitu kaliamat ( ia maksudkan di neraka ) kaliamat ini bukan sabda Nabi dan barang tentu bahwa nabi SAW. Mengucap kaliamat ( Ibu bersama ibu kalian berdua di dalam barzakh ) dengan memakai tauriah yaitu didalam Barzakh ( wallahu A’lam )
5. Bahwasanya urusan ayah bunda Rasulallah tidaklah masuk menjadi I’tikad , pernahkah engkau jumpai di dalam ilmu tauhid bahw Wajib atas tiap-tiap Mukallaf mengi’tikadkan bahwa Ayah Bunda Rasulallah SAW begitu atau begini ? , kenapa engkau tidak serahkan saja urusannnya kepada tuhan yang maha pengasih kepada rasulnya, bahkan kalau engkau tidak pernah melaknat seumur hidup akan Iblis, apakah engkau akan ditanya kelak pada hari kiamat mengapa kamu tidak pernah melakanat Iblis ? tentu tidak .
6. Bahwa sanya hadits yang kedua yang dikemukakan oleh A. Hassan itu , adalah hadits ( Ahad ) bukan hadits ( Mutawatir ) dan hadits Ahad tidak sah dipakai menjadi pegangan pada masalah I’tiqad karena pada masalah I’tiqad itu harus hadits mutawatir yang memberikan keyakinan , atau dengan Alasan Aqli yang tersusun dari qadiyah-qadiyah yang menyakinkan berbeda dengan Masalah Fiqhiyah maka sah dibuat menjadi dalil ahkam Asal saja ia hadits saheh atau hasan, Karena Adillah Fiqhiyah semuanya adalah Sifatnya Zaniyyah
7. Bahwa Syiid ja’far Al- barzanji mengutip di dalam mauled berzanji sebagai berikut :
حفظ الإله كرامة لمـــحمد # أباه الأمجاد صونا لإسمه
تركوا السفاح فلم يصبهم عارة # من أدم وإلى ابيه وأمـــه

Maksudnya : Tuhan memelihara sekalian nenek moyang Rasulallah yang mulia itu, karena memelihara bagi Rasulallah dan untuk memelihara nama baiknya , sehingga mereka tidak pernah melakukan persetubuhan yang tidak sah dan tidak pernah mereka terlibat kedalam kecelaan tersebut, dari nabi Allah Adam As. Dan terus menerus sampai Ayanh kandung dan Ibu kandung beliau.
Dan kata Imam Taqiyuddin As-Subki sebagai beriut :
“ Pernikahan yang terjadi pada keturunan Rasulallah SAW semuanya lengkap syarat-syarat untuk sahnya nikah seperti pernikahan yang terjadi anatara orang islam sekarang, maka I’tikadkanlah dengan hatimu dan berpeganglah dengannya dan jangan kamu tergelincir yang mengakibatkan kamu celaka duania Akhirat
Wahai saudara-saudara
Kata “ A. Hassan “ ( Bahwa Ayah bunda nya Nabi Mati didalam keadaan Syirik ) sesungguh mengerikan dan mebuat bulu roma kita berdiri. Apakah ucapan tersebut tidak menyakiti bagi Rasulallah ? bahkan menyakiti bagi semua orang mukmin yang mencintai nabinya. Sedangkan menyakiti bagi semua orang mu’min yang mencintai nabinya. Sedangkan nabi Muhammad SAW bersabda sebagai berikut :

من أذى شعرة مني فقد أذاني و من أذاني فقد اذى الله رواه ابن عساكر عن علي رضي الله عنه رضي الله عنه وفي رواية الديلمي فعليه لعنة الله . الحديث
Artinya ; Barang siapa menyakiti sehelai rambut dari pada kuku , maka sesungguhnya ia menyakiti aku, dan barang siapa menyakitiku maka sesungguhnya ia menyakiti Allah , riwayat ibnu Asakir dari sayidina Ali Bin Abi thalib RA. Dan pada riwayat Addailami maka la’nat Allah atasnya.
Imam Jalaluddin Al- Mahalli menjelaskan didalam tafisrnya ( Al- Jalain ) pada ayat :

ولسوف يعطيك ربك فترضى
Artinya ; Kelak Tuhanmu akan memberi engkau hai Muhammad hingga engkau redha /Puas

Rasulallah SAW bersbda :

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إذن لا أرض وواحد من أمتي في النار

Maksudnya ; Kalau begitu aku tak akan puas kala terdapat seorang saja dari ummatku berbeda di dalam api neraka wahai saudaraku yang mencintai Rasulallah kalau beliu tidak Ridha seorang saja dari Ummatnya, berbeda didalam api neraka, apakah beliau ridha bahwa ayah dan ibu kandungnya berada di dalam api Neraka .

Lihat Artikel lainya yang berkaitan dengan :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar