Membakar Al-Qur’an , atau membakar sesuatu yang bertuliskan padanya ayat Qur’an, adalah makruh. Kecuali jika tujuan membakarnya itu untuk memeliharanya dari pada terhina, seperti terinjak-injak dan sebagainya. Maka bolehlah dibakar. Akan tetapi mencucinya sampai hilang huruf-hurufnya adalah lebih utuma dari pada membakarnya.
Tersebut dalam kitab FAthul Mu’ini pada Hamisy I’anatuttalibin juz ke I, halaman 69 sbb:
وَيُكْرَهُ حَرْقَ مَا كُتِبَ عَلَبْهِ اِلاَّ لِغَرْضٍ نَحْوَ صِيَانَةٍ فَغَسْلُهُ اَوْلَى مِنْهُ
Artinya: Dan dimakruhkan membakar sesuatu yang ada tulisan ayat qur’annya, kecuali untuk tujuan memeliharanya. Maka membasuhnya lebih utuma baginya.
Menghormati Al-Qur’an Atau Mushaf, adalah terbilang dari pada menghormati dan membesarkan. Hurumatillah , yang diperintah Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada yang meremehkan atau memudah-mudahkannya melainkan orang-orang yang Fasiq. Janganlah memperlakukan Al-Qur’an dengan perlakuan penghinaan, seperti meletakkannya dibawah-bawah, lebih rendah daripada lutut. Sesungguhnya telah menjadi Kufur Al-walid tersebab menghina mushaf . Sebagaimana tersebut dalam kitab Khozinatul Asror, Jalilatul Azkar, halaman 22 , sebagai berikut:
وقد كفر الوليد بسبب اهانة المصحف فانه روي انه فتحه يزما فزقع بصره على قوله واستفتحوا وخاب كل جبار عنيد فامر بالمصحف فنصب هرضا ورماه بالنبل حتى تمزق وانشد اتوعد كل جبار عنيد فها انه ذالك جبار عنيد اذا ما جئت ربك يوم حشر فقل يا رب مزقني الوليد والوليد هذا والوليد هذا هو الذي ورد فيه
Artinya : Dan sesungguhnya telah mennjadi kufurlah Al-waid dengan sebab menghinakan Al- Qur’an , karena sesungguhnya diriwayatkan bahwa ia pernah membukanya pada suatu hari maka jatuhlah pandangannya atas Firman Allah:
واستفتحوا وخاب كل جبار عنيد
(Dan mereka mohon kemenangan . dan binasalah orang yang berlaku sewenang –wenang lagi keras kepala).
Maka iapun memerintahkan dengan mushaf untuk dijadikan bulan-bulan , maka dipanahnya dengan anak panah , sehingga robek-robek dan diucapkannyalah sya’ir . Apakah engkau mengancam bagi setiap orang yang sewenang-wenang dan keras kepala. Nah akulah ini orang yang sewenang-wenang dan keras kepala . Maka jika engkau datang nanti kepada tuhanmu di hari Qiyamat , katakanlah olehmu : Yatuhanku , aku telah dikoyak-koyak oleh si walid . dan Al-Walid inilah , yang datang khabar tentang dia , sesungguhnya dialah firaunnya Ummat ini.
Sumber : Kitab Taudihul Adillah oleh : KH. Syafi'i Hazmi
Tersebut dalam kitab FAthul Mu’ini pada Hamisy I’anatuttalibin juz ke I, halaman 69 sbb:
وَيُكْرَهُ حَرْقَ مَا كُتِبَ عَلَبْهِ اِلاَّ لِغَرْضٍ نَحْوَ صِيَانَةٍ فَغَسْلُهُ اَوْلَى مِنْهُ
Artinya: Dan dimakruhkan membakar sesuatu yang ada tulisan ayat qur’annya, kecuali untuk tujuan memeliharanya. Maka membasuhnya lebih utuma baginya.
Menghormati Al-Qur’an Atau Mushaf, adalah terbilang dari pada menghormati dan membesarkan. Hurumatillah , yang diperintah Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada yang meremehkan atau memudah-mudahkannya melainkan orang-orang yang Fasiq. Janganlah memperlakukan Al-Qur’an dengan perlakuan penghinaan, seperti meletakkannya dibawah-bawah, lebih rendah daripada lutut. Sesungguhnya telah menjadi Kufur Al-walid tersebab menghina mushaf . Sebagaimana tersebut dalam kitab Khozinatul Asror, Jalilatul Azkar, halaman 22 , sebagai berikut:
وقد كفر الوليد بسبب اهانة المصحف فانه روي انه فتحه يزما فزقع بصره على قوله واستفتحوا وخاب كل جبار عنيد فامر بالمصحف فنصب هرضا ورماه بالنبل حتى تمزق وانشد اتوعد كل جبار عنيد فها انه ذالك جبار عنيد اذا ما جئت ربك يوم حشر فقل يا رب مزقني الوليد والوليد هذا والوليد هذا هو الذي ورد فيه
Artinya : Dan sesungguhnya telah mennjadi kufurlah Al-waid dengan sebab menghinakan Al- Qur’an , karena sesungguhnya diriwayatkan bahwa ia pernah membukanya pada suatu hari maka jatuhlah pandangannya atas Firman Allah:
واستفتحوا وخاب كل جبار عنيد
(Dan mereka mohon kemenangan . dan binasalah orang yang berlaku sewenang –wenang lagi keras kepala).
Maka iapun memerintahkan dengan mushaf untuk dijadikan bulan-bulan , maka dipanahnya dengan anak panah , sehingga robek-robek dan diucapkannyalah sya’ir . Apakah engkau mengancam bagi setiap orang yang sewenang-wenang dan keras kepala. Nah akulah ini orang yang sewenang-wenang dan keras kepala . Maka jika engkau datang nanti kepada tuhanmu di hari Qiyamat , katakanlah olehmu : Yatuhanku , aku telah dikoyak-koyak oleh si walid . dan Al-Walid inilah , yang datang khabar tentang dia , sesungguhnya dialah firaunnya Ummat ini.
Sumber : Kitab Taudihul Adillah oleh : KH. Syafi'i Hazmi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar