Darah Haidh
Pengertian :
Haidh secara Bahasa artinya : Mengalir
dan secara Syara’ adalah : Darah yang keluar dari rahim perempuan dalam keadaan sehat bukan karna sebab beranak, sakit dan pada masa yang tertentu dengan warna tertentu yang kebiasaanya adalah berwarna Hitam
Dasarnya adalah firman Allah SWT. dalam surat Al-Baqarah ayat : 222 :
ويسئلونك عن المحيض ( البقرة : 222)
Artinya :
Mereka bertanya kepada kamu tentang Haidh
Dan Hadits dari A’isyah Ra. ia berkata telah bersabda Rasulallah SAW :
هذا شيئ كتبه الله على بنات أدم
Artinya :
Ini adalah sesuatu yang sudah ditaqdirkan Allah SWT atas para wanita.
Waktunya :
Waktunya dari sampainya seorang perempuan pada usia 9 Tahun Qamariyah Taqribiyyah dan tidak ada akhir baginya, dan ada yang mengatakan sampai usia Sinnul Ya’si.
Pengertian Taqribiyyah pada kata 09 Tahun Qamariyyah Taqribiyyah :
maka apabila melihat darah sebelum sampainya usia 9 Tahun Qamariyah dalam masa kurang dari paling sedikit masa haid = sehari semalam dan paling sedikit waktu suci = 15 hari maka sama dengan : 16 hari maka darah itu dinamakan darah Haid, dan dia berarti sudah Baligh.
Contoh :
Seorang perempuan akan sampai umurnya 9 tahun pada hari ke 20 dari bulan Muharram dan dia sebelumnya telah melihat darah :
a. Maka apabila ia melihat darah tersebut tersisa dari waktu balignya 16 hari atau lebih maka darah tersebut adalah darah istihadah bukan darah haid
b. maka apabila ia melihat darah dan tersisa dari waktu haidnya kurang dari 16 hari maka dahah tersebut adalah darah Haid dan berarti dia sudah menjadi baligh.
waktu kebiasaannya adalah pada usia 20 tahun , maka apabila seorang perempuan melihat daerah keluar sebelum berusia 09 tahun atau sudah sinnul Ya’si maka itu bukan darah Haidh tapi darah rusak/ penyakit ( Istihadah )
Sinnul Ya’si :
Para Fuqaha’ ( Ahli fiqh ) berbeda pendapat tentang batas usia sinnul Ya’si karna memang tidak ada nas yang menerangkannya dan penetapannya adalah hasil penelitian ( Istiqra’ ) dan terus-menerus melihat kebiasaan para wanita
Menurut As-syafi’iyyah : tidak ada akhir untuk sinnul Ya’si maka selama perempuan tersebut masih hidup maka mungkin saja ia bisa keluar haidnya, akan tetapi kebiasaannya adalah ketika sudah berusia 62 Tahun.
Apakah bisa orang Hamil bisa Haidh
ada dua pendapat , menurut Asyafi’iah pada qaul jadid bahwa orang hamil kadang-kadang keluar darah haid tetapi kebiasaannya adalah mereka tidak haid.
Warna-warna darah Haidh
As-syafi’iyyah mengatur tertib dari pada warna haid dari segi kekuatannya :
1. Hitam الأسود
2. Kemerah-marehanالحمرة
3. Merah kekuning-kuninganالشقرة
4. Kekuning-kuninganالصفرة
5. Kotor kehitam-hitamanالكدرة
Maka kalau ada darah yang keluar selain dari warna yang tersebut diatas maka bukan darah haid.
Masa Haidh
a. Paling sedikit Masa haid :
Paling sedikit Masa Haid adalah sehari semalam ( 24 Jam ) secara menyambung keluarnya walaupun tidak deras keluar , keluarnya kalau kita menaruh kapas pada tempat keluarnya darah itu maka ia terkana darah tersebut.
b. Kebiasaanya :
Kebiasaanya adalah 6 atau 7 hari karna ada sabda rasullah SAW pada Hamnah Binti Jahsin ketika ia bertanya pada Rasulallah SAW dengan sabdanya :
تحيضي في علم الله ستة أيام أو سبعة ثم اغتسلي وصلي أربعا وعشرين ليلة وأيامها أو ثلاثا وعشرين ليلة فإن ذلك يجزيك
Artinya :
Haidlah kamu pada Ilmu Allah selama 6 atau 7 hari kemudian mandilah dan sholatlah selama 24 hari dan malamnya atau 23 hari dan malamnya itu sudah mencukupimu.
c. Paling banyaknya :
Paling banyaknya adalah 15 hari dengan malamnya, maka kalau seorang perempuan melihat darah keluar kurang dari 24 jam secara menuambung atau lebih dari 15 hari dengan malamnya maka darah itu bukan darah haid tetapi itu darah rusak ( Istihadah ).
Masa Suci
Paling sedikit masa suci menurut jumhur Fuqaha’ adalah 15 hari dan kebiasaannya adalah 24 hari ( kalau haidnya 6 hari ) dan 23 hari ( kalau haidnya 7 hari ) dan ini kalau bulannya sempurna. dan tidak ada masa paling banyaknya karna bisa saja orang tidak keluar hadinya lagi.
Tidak keluar darah pada hari-hari haid
Asyafi’iyyah berpendapat bahwa kalau ada seorang perempuan haid misalnya 1 sampai 4 hari kemudian hari ke 5 dan ke 6 tidak keluar darah dan pada hari ke 7 keluar darah lagi maka hari ke 5 dan ke 6 tersebut terhitung haid juga. walaupun kebiasaan haidnya 6 atau 7 hari misalnya. dengan syarat tidak melebihi 15 hari dari awal masa haid dan tidak kurang dari paling sedikit masa haid ( 24 jam ).
Tersebut dalam kitab ” Nihayatul Muhtaj ala Syarah Al – Minhaj ” Jilid : I Halaman 320 yaitu :
إذا رأت المرأة من الدم لسن الحيض أقله فأكثر ولم يعبر أي يجاوز أكثره فكله حيض أي سواء كانت مبتدأة أم معتادة وقع الدم على صفة واحدة أم انقسم إلى قوي وضعيف وافق ذلك عادتها أم خالفها لأن الشروط قد اجتمعت واحتمال تغير العادة ممكن
Artinya :
Apabila seorang perempuan melihat darah ketika sudah mencapai usia untuk haid ( 9 tahun Qamariyah ) dari masa paling sedikitnya ( 24 jam ) sampai paling banyaknya ( 15 hari ) dan tidak melewati masa paling banyaknya ( yaitu 15 hari ) maka semua itu terhitung adalah Haid baik dia seorang yang baru mulai haid atau sudah biasa haid baik daerah tersebut berada pada satu sifat atau terbagi kepada kuat dan lemah baik keluarnya sesuai kebiasaannya atau tidak karna sayarat-syarat sudah terkumpul dan kemungkinan berubah kebiasaan itu adalah suatu yang mungkin.
Cara menghitung Darah yang terputus-putus
Berbeda pendapat Ulama’ tentang cara menghitung darah Haid yang menengahinya waktu bersih ( tidak keluar darah haid ) atas dua pendapat :
1. dengan cara “ Sahab / Menarik“
dia adalah : menjadikan waktu bersih antara waktu keluar darah haid ( dalam jangka waktu 15 hari ) menjadi hari haid juga. dan ini adalah pendapat Mu’tamad
Cara penghitungan :
Hari ke 1 2 & 3 4 5-9 10 11-14 15
Keadaan 6 jam bersih 8 jam bersih 7 jam bersih 8 jam
maka kita hitung berapa jam selama 15 hari tersebut, maka apabila sampai 24 jam maka darah yang keluar tersebut adalah darah haid dan apabila kurang dari 24 jam maka darah itu adalah darah Istihadah ( darah penyakit )
dari jadwal diatas dapat kita hitung jumlah jam yang dilihat darah padanya adalah : 6 + 8 + 7 + 8 = 29 jam lebih dari 24 jam maka darah yang keluar tersebut adalah darah Haid dan hari – hari yang bersih dijadikan hari haid juga.
- maka apabila ia sholat maka tidak sah sholatnya tetapi tidak wajib diqadha’
- Dan apabila ia puasa ramadhan maka tidak sah puasanya dan wajib atasnya mengqadha’nya.
2. dengan cara “ laqat “
Dia adalah hanya mengambil waktu keluar darah sebagai haid dan waktu tidak keluar darah dianggap waktu suci
DARAH NIFAS
Pengertian Nifas :
Nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan semua anak dari rahim seorang perempuan
Masanya :
1. Paling sedikit masanya adalah : Lahzah ( seukuran orang meludah )
2. Kebiasaannya adalah : 40 hari
3. Paling banyaknya : adalah 60 hari
Ketentuan- ketentuan dalam Nifas dalam Mazhab As-syafi’iyyah :
disyaratkan untuk menentukan darah itu adalah darah nifas adalah :
a. Bahwa darah itu keluar setelah kosongnya rahim dari darah ( dengan bahwa sanya semua anak sudah keluar dan seandainya anak itu keluar sebahagian atau kebanyakannya keluar maka darah itu belum menjadi darah nifas )
b. darah yang menyertai anak dan keluar sebelum semua anaknya keluar maka itu bukan darah nifas tapi darah haid, kalau perempuan itu sedang haid karena orang hamil kadang-kadang juga bisa haid, kalau ia sedang tidak haid maka darah itu adalah darah rusak/ istihadah.
Perempuan yang keguguran :
Tidak disyaratkan pada nifas bahawa nampak wujud anak manusia bahkan kalau yang keluar itu segumpal darah atau daging maka darah yang keluar setelahnya ( mengiringinya ) adalah darah nifas.
Melahirkan Kembar
Kalau seorang perempuan melahirkan beberapa anak maka nifasnya terhitung setelah melahirkan ( keluar ) anak yang terakhir dan darah yang keluar antara anak pertama itu dan anak terakhir itu adalah darah haid kalau sedang haid, kalau tidak maka darah tersebut adalah darah rusak ( istihadah )
Suci antara darah Nifas ( 1 - 60 )
Kalau masa kesucian ( tidak keluar darah ) antara darah yang pertama keluar dan darah yang kedua keluar itu 15 hari atau lebih maka itu adalah masa suci yang wajib padanya sholat dll. dan darah yang keluar sebelumnya itu adalah darah nifas dan setelah 15 hari kalau keluar darah maka itu adalah darah Haidh.
tidak keluar darah setelah melahirkan :
kalau setelah melahirkan tidak keluar darah sama sekali dan darah tidak keluar sampai 15 hari maka semuanya itu dianggap masa suci ( Wajib padanya sholat dll. )maka ia tidak dianggap punya darah nifas dan kalau keluar darah setelah 15 hari itu maka itu darah haid
Oprasi sesar ( bedah )
Perempuan yang dibedah untuk mengelurkan anaknnya maka perempuan itu setelah dikeluarkan semua anaknya maka ia tidak memiliki nifas, sekalipun keluar anak tersebut membuat iddahnya habis
Yang Haram dengan Haidh dan Nifas
yang haram dengan sebab Haid dan nifas itu 11 sesuatu :
1. Sholat
2. Tawaf di Ka’bah
3. Menyentuh Al-Qur’an
4. Membawa Al-Qur’an
5. Diam di Masjid
6. Puasa
7. Talaq 8. Membaca Al-Qur’an dengan tujuan membacanya
9. Lewat di Masjid ketiaka takut mengotori Masjid
10. Berseng-senag dengan apa yang diantara pusat dan lutut
11. Bersuci dengan niat Ibadah
Pengertian :
Haidh secara Bahasa artinya : Mengalir
dan secara Syara’ adalah : Darah yang keluar dari rahim perempuan dalam keadaan sehat bukan karna sebab beranak, sakit dan pada masa yang tertentu dengan warna tertentu yang kebiasaanya adalah berwarna Hitam
Dasarnya adalah firman Allah SWT. dalam surat Al-Baqarah ayat : 222 :
ويسئلونك عن المحيض ( البقرة : 222)
Artinya :
Mereka bertanya kepada kamu tentang Haidh
Dan Hadits dari A’isyah Ra. ia berkata telah bersabda Rasulallah SAW :
هذا شيئ كتبه الله على بنات أدم
Artinya :
Ini adalah sesuatu yang sudah ditaqdirkan Allah SWT atas para wanita.
Waktunya :
Waktunya dari sampainya seorang perempuan pada usia 9 Tahun Qamariyah Taqribiyyah dan tidak ada akhir baginya, dan ada yang mengatakan sampai usia Sinnul Ya’si.
Pengertian Taqribiyyah pada kata 09 Tahun Qamariyyah Taqribiyyah :
maka apabila melihat darah sebelum sampainya usia 9 Tahun Qamariyah dalam masa kurang dari paling sedikit masa haid = sehari semalam dan paling sedikit waktu suci = 15 hari maka sama dengan : 16 hari maka darah itu dinamakan darah Haid, dan dia berarti sudah Baligh.
Contoh :
Seorang perempuan akan sampai umurnya 9 tahun pada hari ke 20 dari bulan Muharram dan dia sebelumnya telah melihat darah :
a. Maka apabila ia melihat darah tersebut tersisa dari waktu balignya 16 hari atau lebih maka darah tersebut adalah darah istihadah bukan darah haid
b. maka apabila ia melihat darah dan tersisa dari waktu haidnya kurang dari 16 hari maka dahah tersebut adalah darah Haid dan berarti dia sudah menjadi baligh.
waktu kebiasaannya adalah pada usia 20 tahun , maka apabila seorang perempuan melihat daerah keluar sebelum berusia 09 tahun atau sudah sinnul Ya’si maka itu bukan darah Haidh tapi darah rusak/ penyakit ( Istihadah )
Sinnul Ya’si :
Para Fuqaha’ ( Ahli fiqh ) berbeda pendapat tentang batas usia sinnul Ya’si karna memang tidak ada nas yang menerangkannya dan penetapannya adalah hasil penelitian ( Istiqra’ ) dan terus-menerus melihat kebiasaan para wanita
Menurut As-syafi’iyyah : tidak ada akhir untuk sinnul Ya’si maka selama perempuan tersebut masih hidup maka mungkin saja ia bisa keluar haidnya, akan tetapi kebiasaannya adalah ketika sudah berusia 62 Tahun.
Apakah bisa orang Hamil bisa Haidh
ada dua pendapat , menurut Asyafi’iah pada qaul jadid bahwa orang hamil kadang-kadang keluar darah haid tetapi kebiasaannya adalah mereka tidak haid.
Warna-warna darah Haidh
As-syafi’iyyah mengatur tertib dari pada warna haid dari segi kekuatannya :
1. Hitam الأسود
2. Kemerah-marehanالحمرة
3. Merah kekuning-kuninganالشقرة
4. Kekuning-kuninganالصفرة
5. Kotor kehitam-hitamanالكدرة
Maka kalau ada darah yang keluar selain dari warna yang tersebut diatas maka bukan darah haid.
Masa Haidh
a. Paling sedikit Masa haid :
Paling sedikit Masa Haid adalah sehari semalam ( 24 Jam ) secara menyambung keluarnya walaupun tidak deras keluar , keluarnya kalau kita menaruh kapas pada tempat keluarnya darah itu maka ia terkana darah tersebut.
b. Kebiasaanya :
Kebiasaanya adalah 6 atau 7 hari karna ada sabda rasullah SAW pada Hamnah Binti Jahsin ketika ia bertanya pada Rasulallah SAW dengan sabdanya :
تحيضي في علم الله ستة أيام أو سبعة ثم اغتسلي وصلي أربعا وعشرين ليلة وأيامها أو ثلاثا وعشرين ليلة فإن ذلك يجزيك
Artinya :
Haidlah kamu pada Ilmu Allah selama 6 atau 7 hari kemudian mandilah dan sholatlah selama 24 hari dan malamnya atau 23 hari dan malamnya itu sudah mencukupimu.
c. Paling banyaknya :
Paling banyaknya adalah 15 hari dengan malamnya, maka kalau seorang perempuan melihat darah keluar kurang dari 24 jam secara menuambung atau lebih dari 15 hari dengan malamnya maka darah itu bukan darah haid tetapi itu darah rusak ( Istihadah ).
Masa Suci
Paling sedikit masa suci menurut jumhur Fuqaha’ adalah 15 hari dan kebiasaannya adalah 24 hari ( kalau haidnya 6 hari ) dan 23 hari ( kalau haidnya 7 hari ) dan ini kalau bulannya sempurna. dan tidak ada masa paling banyaknya karna bisa saja orang tidak keluar hadinya lagi.
Tidak keluar darah pada hari-hari haid
Asyafi’iyyah berpendapat bahwa kalau ada seorang perempuan haid misalnya 1 sampai 4 hari kemudian hari ke 5 dan ke 6 tidak keluar darah dan pada hari ke 7 keluar darah lagi maka hari ke 5 dan ke 6 tersebut terhitung haid juga. walaupun kebiasaan haidnya 6 atau 7 hari misalnya. dengan syarat tidak melebihi 15 hari dari awal masa haid dan tidak kurang dari paling sedikit masa haid ( 24 jam ).
Tersebut dalam kitab ” Nihayatul Muhtaj ala Syarah Al – Minhaj ” Jilid : I Halaman 320 yaitu :
إذا رأت المرأة من الدم لسن الحيض أقله فأكثر ولم يعبر أي يجاوز أكثره فكله حيض أي سواء كانت مبتدأة أم معتادة وقع الدم على صفة واحدة أم انقسم إلى قوي وضعيف وافق ذلك عادتها أم خالفها لأن الشروط قد اجتمعت واحتمال تغير العادة ممكن
Artinya :
Apabila seorang perempuan melihat darah ketika sudah mencapai usia untuk haid ( 9 tahun Qamariyah ) dari masa paling sedikitnya ( 24 jam ) sampai paling banyaknya ( 15 hari ) dan tidak melewati masa paling banyaknya ( yaitu 15 hari ) maka semua itu terhitung adalah Haid baik dia seorang yang baru mulai haid atau sudah biasa haid baik daerah tersebut berada pada satu sifat atau terbagi kepada kuat dan lemah baik keluarnya sesuai kebiasaannya atau tidak karna sayarat-syarat sudah terkumpul dan kemungkinan berubah kebiasaan itu adalah suatu yang mungkin.
Cara menghitung Darah yang terputus-putus
Berbeda pendapat Ulama’ tentang cara menghitung darah Haid yang menengahinya waktu bersih ( tidak keluar darah haid ) atas dua pendapat :
1. dengan cara “ Sahab / Menarik“
dia adalah : menjadikan waktu bersih antara waktu keluar darah haid ( dalam jangka waktu 15 hari ) menjadi hari haid juga. dan ini adalah pendapat Mu’tamad
Cara penghitungan :
Hari ke 1 2 & 3 4 5-9 10 11-14 15
Keadaan 6 jam bersih 8 jam bersih 7 jam bersih 8 jam
maka kita hitung berapa jam selama 15 hari tersebut, maka apabila sampai 24 jam maka darah yang keluar tersebut adalah darah haid dan apabila kurang dari 24 jam maka darah itu adalah darah Istihadah ( darah penyakit )
dari jadwal diatas dapat kita hitung jumlah jam yang dilihat darah padanya adalah : 6 + 8 + 7 + 8 = 29 jam lebih dari 24 jam maka darah yang keluar tersebut adalah darah Haid dan hari – hari yang bersih dijadikan hari haid juga.
- maka apabila ia sholat maka tidak sah sholatnya tetapi tidak wajib diqadha’
- Dan apabila ia puasa ramadhan maka tidak sah puasanya dan wajib atasnya mengqadha’nya.
2. dengan cara “ laqat “
Dia adalah hanya mengambil waktu keluar darah sebagai haid dan waktu tidak keluar darah dianggap waktu suci
DARAH NIFAS
Pengertian Nifas :
Nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan semua anak dari rahim seorang perempuan
Masanya :
1. Paling sedikit masanya adalah : Lahzah ( seukuran orang meludah )
2. Kebiasaannya adalah : 40 hari
3. Paling banyaknya : adalah 60 hari
Ketentuan- ketentuan dalam Nifas dalam Mazhab As-syafi’iyyah :
disyaratkan untuk menentukan darah itu adalah darah nifas adalah :
a. Bahwa darah itu keluar setelah kosongnya rahim dari darah ( dengan bahwa sanya semua anak sudah keluar dan seandainya anak itu keluar sebahagian atau kebanyakannya keluar maka darah itu belum menjadi darah nifas )
b. darah yang menyertai anak dan keluar sebelum semua anaknya keluar maka itu bukan darah nifas tapi darah haid, kalau perempuan itu sedang haid karena orang hamil kadang-kadang juga bisa haid, kalau ia sedang tidak haid maka darah itu adalah darah rusak/ istihadah.
Perempuan yang keguguran :
Tidak disyaratkan pada nifas bahawa nampak wujud anak manusia bahkan kalau yang keluar itu segumpal darah atau daging maka darah yang keluar setelahnya ( mengiringinya ) adalah darah nifas.
Melahirkan Kembar
Kalau seorang perempuan melahirkan beberapa anak maka nifasnya terhitung setelah melahirkan ( keluar ) anak yang terakhir dan darah yang keluar antara anak pertama itu dan anak terakhir itu adalah darah haid kalau sedang haid, kalau tidak maka darah tersebut adalah darah rusak ( istihadah )
Suci antara darah Nifas ( 1 - 60 )
Kalau masa kesucian ( tidak keluar darah ) antara darah yang pertama keluar dan darah yang kedua keluar itu 15 hari atau lebih maka itu adalah masa suci yang wajib padanya sholat dll. dan darah yang keluar sebelumnya itu adalah darah nifas dan setelah 15 hari kalau keluar darah maka itu adalah darah Haidh.
tidak keluar darah setelah melahirkan :
kalau setelah melahirkan tidak keluar darah sama sekali dan darah tidak keluar sampai 15 hari maka semuanya itu dianggap masa suci ( Wajib padanya sholat dll. )maka ia tidak dianggap punya darah nifas dan kalau keluar darah setelah 15 hari itu maka itu darah haid
Oprasi sesar ( bedah )
Perempuan yang dibedah untuk mengelurkan anaknnya maka perempuan itu setelah dikeluarkan semua anaknya maka ia tidak memiliki nifas, sekalipun keluar anak tersebut membuat iddahnya habis
Yang Haram dengan Haidh dan Nifas
yang haram dengan sebab Haid dan nifas itu 11 sesuatu :
1. Sholat
2. Tawaf di Ka’bah
3. Menyentuh Al-Qur’an
4. Membawa Al-Qur’an
5. Diam di Masjid
6. Puasa
7. Talaq 8. Membaca Al-Qur’an dengan tujuan membacanya
9. Lewat di Masjid ketiaka takut mengotori Masjid
10. Berseng-senag dengan apa yang diantara pusat dan lutut
11. Bersuci dengan niat Ibadah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar