Senin, 02 Mei 2011

Azan 2

Azan
Hukum mendenar Azan belum waktunya
Usul 6/B:15
Bagaimanakah sikap seseorang Muslim bila mendengar Azan dikumandangkan, sedangkan saat itu belum ada waktu sholat fardhu ?

Jawab :
Azan ta’rifnya pada syari’at yaitu :
Pemberitahuan tentang datangnya waktu sholat dan memang banyak disebutkan fadilahnya di dalam beberapa hadits diantaranya hadits yang berbunyi :
المؤذن المحتسب كالشهيد المتشحط في دمه إذا مات لم يدود في قبره


Dan seperti hadits yang berbunyi sebagai berikut :
المؤذن يغفر له مد صوته و أجره مثل أجر من صلى معه

Begitu disebut di dalam kitab “ Al – Jami’us Sogir “ karangan Imam As-Suyuthi dalam kitab “ Faidul Qadir “ karangan Al- Imamul Manawi “ Juzu’ 5 Halaman 25 0 kata Imamul Manawi fadilah tersebut bagi Muazzin yang adil lagi Arif / Ahli , kemudian selanjutnya ia berkata pada hadits berikut :
المؤذنون أمناء المسلمين على فطورهم وسحورهم لأنهم بأذانهم يفطرون من صيامهم وبه يصلون فحق عليهم أن يفرقواجهدهم ويبدلوا وسعهم في تحرير دخول الوقت حذرا من فطر الصائم قيل الغروب وصلاة المصلي قبل دخول الوقت فمن قصر في ذلك فهو من الخائنين المبغوضين إلى الله وعليه إثم من عمل بقضية أذانه إلى يو القيامة


Dengan demikian kita mendapat pengertian bahwa Muazzin yang ditunjukkan atau yang ditugaskan harus orang yang arif (mengetahui waktu sholat ) . tidak boleh orang yang tidak Arif ( Jahil )
Adapun seseorang yang mendengar Azan , sedangkan ia mengetahui bahwa waktu belum masuk, maka orang itu wajib mengingkari dan memperingatinya agar jangan terulang kembali seperti yang sudah itu, agar muzzin berhati-hati dalam menjalankan Azan, karena besar sekali tanggung jawabnya seperti tersebut diatas, dan memadailah memakai jadwal waktu yang dipasag di tiap-tiap Masjid itu, tetapi dengan jam yang tepat dan harus pula diberi Tamkin Ihtiyat sekurang-kurangnya empat menit. Beginilah keterangan dalam kitab Falaq yang bernama “ Taqribul Maqshadh “ karangan Syekh Mukhtar ibnu Athoridil Buquri . maka dari itu Negeri yang besar seperti Makkah, Madinah dan lain-lain yang dijadikan Muazzin itu orang-orang yang ahli dalam Ilmu falaq. Sebab tanggung jawabnya sangat besar.

Lihat Artikel lainya yang berkaitan dengan :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar